Kamis, 03 Desember 2015

Laporan Pendahuluan dan asuhan keperawatan Moderate Cholangitis



LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN MODERATE CHOLANGITIS PADA Ny. N Di RUANG 17
RUMAH SAKIT Dr. SAIFUL ANWAR MALANG


images.jpg


Disusun oleh:
Nama : Sinta Irawati
NIM : 1301200003




POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWAAN LAWANG
TAHUN 2015
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

MODERATE CHOLANGITIS
BAB I
TINJAUAN TEORI
1.      Definisi
ð  Kolangitis (radang saluran empedu) adanya radang pada saluran empedu
ð  Kolangitis adalah peradangan akut pada dinding saluran empedu hampir selalu disebabkan infeksi bakteri pada lumen steril
ð  Kolangitis akut adalah infeksi bakterial yang akut dari saluran empedu yang tersumbat baik secara parsial atau total
ð  Kolangitis akut merupakan infeksi bakterial yang terjadi pada obstruksi saluran billier terutama yang ditimbulkan oleh batu empedu
ð  Tingkat keparahan kolangitis akut dapat diklaasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu kelas 1 (mild,ringan), kelas 2 (moderate,sedang), kelas 3 (severe,berat) atas dasar dua faktor klinis timbulnya disfungsi organ dan respon terhadap perawatan medis awal

2.      Tanda dan gejala
ð  Hampir selalu pada pasien kolangitis akut didapatkan ikterus dan disertai demam kadang kadang menggigil
ð  Sering kali didapatkan nyeri hebat di epigastrium atau perut kanan atas karena adanya batu koledokus
ð  Mual, muntah, diare, berat bdan menurun

3.      Penyebab
ð  Kolangitis dapat disebabkan oleh berbagai keadaan patologis yang semuanya akan berakhir dengan statis aliran empedu dan akhirnya terjadi infeksi
ð  Choledocholitiasis
ð  Striktur bilier sistem
ð  Neoplasma pada sistem bilier
ð  Parasit cacing Ascaris
ð  Pankreatitis kronis
ð  Tumor pankreas
ð  HIV/AIDS

4.      Pohon masalah
Nyeri
 
Gangguan pemenuhan nutrisi
 
dehidrasi
 
Mual muntah
 
Makanan tertahan di lambung
 
Penurunan peristaltik usus
 
Iritatif saluran cerna
 
Nyeri kuadran kanan atas
 
Peningkatan suhu tubuh
 
Hipertermi
 
Kenaikan SGOT & SGPT
 
Gangguan pola tidur
 
Distensi kandung kemih
 
inflamasi
 
Iritasi lumen
 
Obstruksi
 
Batu empedu
 
Cholangitis
 
                                          














5.      PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.       Uji laboratorium
Pemeriksaan darah rutin : leukosit è pada pasien dengan cholangitis 79% memiliki sel darah putih melebihi 10.000/ml dengan angka rata rata 13.600. pasien sepsis dapat leukopenik.
b.      Ultrasonografi
Menunjukkan pelebaran saluran empedu. Ultrasonografi dapat membedakan kolestasi extrahepati dan intrahepati dengan ketepattan 96% pada saluran empedu yang melebar.
c.       CT-Scan
Dapat mendeteksi batu saluran empedu sedikit lebih banyak dibandingkan dengan ultrasonografi dan dpat juga menentukan setinggi apa dan penyebab obstruksi.
d.      Pemeriksaan fungsi hati
Kemungkinan besar konsisten dengan cholangitis hiperbilirubinemia terdapat SGOP dan SGPT biasanya sedikit meningkat.

e.       Hasil urinalisis biasanya normal
Lipase : keterlibatan ductus choladochus bagian bawah dapat menimbulkan pankreatitis dan peningkatan kadar lipase.
f.       Endoscopi Retrograde Cholangio Pancreography (ERCO)
Merupakan pemeriksaan bersifat diagnostik dan terapeutik dan kriteria standart pemeriksaan sistem bilier dengan tingkat keberhasilan 98%
g.      Foto polos abdomen
h.      Pada umumnya tidak banyak membantu pada diagnostik cholangitis akut . foto polos abdoment dapat menunjukkan udara dalam saluran  bilier setelah endoskopi, apabila pasien mengalami cholestitis, emphysematosa cholangitis ataupun fisula cholangitis ikterik.
6.      Penatalaksanaan medis
Setiap pasien dengan ikterus apapun penyebabnya yang disertai demam harus diwaspadai akan keberadaan cholangitis akut.
i.        Pada pasien ini segra dilakukan pemeriksaan USG abdomen. USG adalah tindakan yang pertama kali dilakukan untuk mengetaui batu empedu. Adanya pelebaran saluran empedu baik ekstra maupun intra mengkonfirmasi adanya cholangitis akut
ii.    Lakukan ERCP untuk mengetahui penyebab obstruksi dan setinggi apa obstruksi tersebut dan setinggi apa pada saluran empedu
iii.   Pemeriksaan laboratorium menunujukkan leukositosi , peningkatan yang menyolok dan fosfatase alkali GGT nilirubin, biasanya meningkat. Sebagian kecil normal atau sedikit meningkat, SGOT?SGPT dapat meningkat
iv. Tindakan utama adalah melancarkan aliran bilier untuk mengatasi infeksi serta untuk memperbaiki fungsi hati
v.   Pemilihan antibiotika secara tepat.




















Bab II
Konsep asuhan keperawatan
1.      Pengkajian
a.       Identitas
Cholangitis cukup jarang terjadi, biasanya terjadi bersamaan dengan penyakit lain yang menimbulkan obstruksi billier dan bactibilia missal setelah prosedur ERCP, 1-3% pasien mengalami cholangitis.
b.      Keluhan utama pada penderita kolangitis, klien mengeluh nyeri perut kanan atas nyeri tidak menjalar /menetap, nyeri pada saat menarik nafas dan nyeri seperti ditusuk tusuk
c.       Riawayat penyakit
ð  Riwayat penyakit dahulu
Riwayat medis pasien mungkin dapat membantu contohnya riwayat dari keadaan berikut dapat meningkatkan resiko cholangitis
-          Batu kandung empedu atau batu saluran empedu
-          Pasca cholecystectomy
-          Manipula endoskopik atau ERCP cholangiogram
-          Riwayat cholangitis sebelumnya
-          Riwayat HIV/AIDS: choalngitis yang berhubungan dengan aids memliki cirri edema bilier ekstrahepatik ulserasi dan obstruksi bilier
ð  Riwayat penyakit sekarang
Banyak pasien yang dating dengan ascending cholangitis tidak memiliki gejala klasik tersebut. Sebagian besar pasien mengeluh nyeri abdomen kuadran lateral atas. Gejala lain yang dapat terjadi meliputi: jaundice, demam, menggigil dan kekakuan, nyeri abdomen tinja yang acholis.
ð  Riwayat penyakit keluarga
Perlu dikaji apabila klien mempunyai penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, hipertensi, anemia.
d.      Pemeriksaan fisik
a.       System pernafasan
Inspeksi : dada tampak, pernafasan dangkal klien tampak gelisah
Palpasi : vocal vremitus teraba merata
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak terdapat suara tambahan (ronchi, wheezing)
b.      System kardiovaskuler
Terdapat takikardi dan diaphoresis
c.       System neurologi
Tidak terdapat gangguan pada system neurologi
d.      Simtem pencernaan
Inspeksi : tampak ad distensi abdomen diperut kanan atas klien mengeluh mual muntah
Auskultasi : peristaltic usus 5-12x / menit flatulensi
Perkusi : adanya pembengkakan di abdomen atas/ kuadran kanan atas nyeri tekan epigastrium
e.       System eliminasi
Warna urine lebih pekat dan warna feses seperti tanah liat
f.       System integument
Terdapat ikterik/jaundice dengan kulit berkeringat dan gatal
g.      System musculoskeletal
Terdapat kelemahan otot karena gangguan produksi ATP
2.      Diagnose keperawatan
1.      Nyeri berhubungan dengan distensi kandung kemih
2.      Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi
3.      Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual muntah
4.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan iritasi lumen
5.      Dehidrasi berhubungan dengan mual muntah
3.      Intervensi keperawatan
1.      Nyeri berhubungan dengan distensi kandung kemih
Tujuan : setalah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24jam nyeri berkurang
Criteria hasil
-          Keadaan umum normal pasien tampak nyaman
-          Nyeri berkurang pasien tampak rileks ditunjukkan dengan skala nyeri 1-3
-          Pasien melakukan managemen nyeri saat nyeri kembali dating
-          Ttv dalam batas normal
                        Intervensi
1.      BHSP
R/ dengan hubungan saling percaya mempermudah proses keperwatan
2.      Observasi, catat lokasi dan skala nyeri dan karakter nyeri
R/ membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi  tentang kemajuan / perbaikan penyakit
3.      Anjurkan pasien dalam posisi nyaman
R/ pada posisi fowler rendah menurunkan tekanan intra abdomen
4.      Anjurkan managemen nyeri distraksi relaksasi nafas dalam
R/ untuk melakukan koping pasien terhadap nyeri
5.      Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic
R/ untuk mengatasi nyeri
6.      Observasi tanda tanda vital
R/ untuk mengetahui perkembangan pasien
7.      Kaji respon pasien
R/ wajah menunjukkan perasaan yang dirasakan klien

2.      Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam suhu tubuh kembali normal
Criteria hasil :
-          Suhu tubuh kembali normal pasien nyaman
-          Tanda vital dalam bats normal
-          Pasien dapat melakukan tindakan untuk mengurangi suhu tubuh
                        Intervensi
1.      BHSP
R/ dengan hubunga saling percaya  mempermudah proses keperawatan
2.      Observasi tanda vital
R/ untuk mengetahui perkembangan pasien
3.      Anjurkan menggunakan pakaian tipis dan minum air putih
R/ mrnggunakan pakaian tipis dan minum air putih yang bnaya dapat menurunkan panas
4.      Anjurkan untuk melakukan kompres dingin pada daerah dada dan ketiak
R/ kompres dapat membantu menurunkan panas
5.      Kolaborasi dalam pemberian antipiretik
R/ antripiretik unutk menurunkan suhu
6.      Kaji respon pasien
R/ wajah dapat menggambarkan apa yang dirasakan klien

3.      Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual muntah
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24jam keseimbangan nutrisi terpenuhi
Criteria hasil :
-          Asupan nutrisi kembali seimbang
-          Pasien menunjukkan energy yang adekuat
-          Ttv dalam batas normal
-          Mual muntah berkurang
                        Intervensi
1.      BHSP
R/ dengan hubungan saling percaya mempermudah proses keperawatan
2.      Observasi tanda tanda vital
R/ untuk mengetahui perkembangan pasien
3.      Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering
R/ untuk mencegah mual muntah
4.      Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian program diet
R/ setiap pasien mempunyai diet yang berbeda
5.      Monitoring asupan gizi pasien
R/ mengetahui perkembangan nutrisi pasien
6.      Kaji respon pasien
R/ menggambarkan apa yang dirasakan pasien

4.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan iritasi lumen
Tujuan : setalah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24jam pasien dapat tidur dengan nyaman
Criteria hasil :
-          Klien dapat tidur dengan nyaman
-          Ttv dalam batas normal
-          Klin tidak pucat
-          Kebutuhan tidur terpenuhi
                        Intervensi
1.      BHSP
R/ dengan membina hubungan saling percaya dapat mempermudah proses keperawatan
2.      Observasi tanda vital
R/ untuk mengetahui perkembangan pasien
3.      Anjurkan untuk mengatur posisi nyaman
R/ dengan posisi nyaman dapat membantu tidur
4.      Anjurkan untuk relaksasi nafas dalam
R/ untuk merilekskan tubuh
5.      Kaji respon pasien
R/ menggambarkan apa yang dirasa









Daftar pustaka

1.      Nursing Diagnostik Nanda Nic Noc 2013
2.      Asuhan keperawatan berdasarkan diagnostic medis & nanda 2013
3.      Panduan praktis ilmu penyakit dalam 2010 Prof Halim
4.      Selecta kedokteran Edisi  III jilid I 2012 Arif Mansjaer


















FORMAT PENGKAJIAN DATA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

BIODATA

Nama                              : Ny. N
Jenis Kelamin                 : perempuan
Umur                              : 54 tahun
Status Perkawinan         : kawin
Pekerjaan                        : tidak bekerja
Agama                            :islam
Pendidikan Terakhir       : smp
Alamat                           : jl. Sembilang no 19 polowijen
No. Registrasi                : 11123xxx
Tanggal MRS                 :23 agustus 2015
tanggal pengkajian         :31 agustus 2015

KESEHATAN KLIEN RIWAYAT
1.      Kebutuhan utama / alasan masuk rumah sakit : badan kuning
2.      Riwayat penyakit sekarang : badan kuning selama 10hari, pasien lemas dan mual terus menerus. BAK seperti air teh, BAB encer dan nyeri perut kuadran kanan
3.      Riwayat kesehatan yang lalu :
-          Hipertensi
-          Hipertyroid dan dilakukan tyroidectomy pengangkatan kelenjar tyroid dan pasien mengkonsumsi tirocsol seumur hidup
4.      Riwayat kesehatan keluaga : kakak dari pasien menderita Ca Mamae dan meninggal dan keluarga ada yang menderita penyakit yang sama

POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
A.    POLA TIDUR/ ISTIRAHAT
1.      Waktu tidur : sebelum MRS siang 12.00 wib malam 21.00 wib
Setelah MRS siang 12.00 wib malam 20.00 wib
2.      Waktu bangun : sebelum MRS siang 02.00 wib malam 04.00 wib
Setelah MRS siang 01.00 wib malam 03.00 wib
3.      Masalah tidur : tidak bisa tidur dengan nyenyak
4.      Hal-hal yang mempermudah tidur : saat lampu dimatikan dapat mempermudah tidur
5.      Hal-hal yang mempermudah klien terbangun : suara yang ramai
B.  POLA ELEMINASI
1.               BAB                2x1      : waktu MRS encer berwarna seperti dempul, saat pengkajian tidak encer
2.               BAK               5x1      : waktu MRS pekat seperti teh, saat pengkajian : seperti teh
3.               Kesulitan BAB/BAK : tidak ada kesulitan BAB/ BAK
4.               Upaya/ cara mengatasi masalah tersebut :
C.  POLA MAKAN DAN MINUM :
1.      Jumlah dan jenis Makan : 1 porsi makanan jenis nasi
Sebelum MRS : suka makan gorengan, santan, dan tidak pernah masak
2.      Waktu pemberian makan : 3x sehari namun hanya
Porsi saja dan kadang Cuma sedikit karena mual
3.      Jumlah dan jenis cairan : cairan oral air putih ± 1000 – 1500ml/hari
4.      Waktu pemberian cairan : saat pasien merasakan haus
5.      Pantangan : diberikan diet rendah lemak
6.      Masalah makan dan minum :
a.       Kesulitan menguyah : tidak kesulitan dalam menguyah
b.      Kesulitan menelan : tidak ada kesulitan menelan
c.       Mual dan muntah : mual (+) muntah (-)
d.      Tidak dapat makan sendiri : bisa makan sendiri
7.      Upaya mengatasi masalah : -

D.    KEBERSIHAN DIRI/PERSONAL HYGIENE
1.      Pemeliharaan Badan : selama sakit pasien dalam pemeliharaan badan dibantu oleh penunggu
2.      pemeliharaan gigi dan gusi : setiap pagi menggosok gigi ke kamar mandi, mulut tidak berbau,bibir kering
3.      pemeliharaan kuku : kuku bersih tidak kotor

E.     POLA KEGIATAN/AKTIVITAS LAIN : berperan dalam rumah sebagai nenek dan ibu rumah tangga
DATA PSIKOSOSIAL
A.    Pola Komunikasi : komunikasi verbal
B.     Orang yang paling dekat dengan klien : paling dekat dengan anak kandung
C.     Rekreasi : sudah tidak pernah
Hobby : masak
Penggunaan waktu senggang : mengasuh cucu dirumah
D.    Dampak dirawat dirumah sakit : tidak bisa melakukan kegiatan dirumah dan mengasuh cucu, cemas è saat di ajak bicara tidak sesuai dan pandangan kosong
E.     Hubungan dengan orang lain/interaksi sosial tidak ada hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain
F.      Keluarga yang dihubungi bila diperlukan: anak kandung Tn. A yang tinggal serumah dengan  pasien

DATA SPIRITUAL
A.    Ketaan beribadah : sebeum MRS : keluarga mengatakan taat ibadah
Setelah MRS : tidak pernah melakukan ibadah
B.     Keyakinan terhadap sehat/sakit : yakin jika manusia pasti diberi sehat dan sakit
C.     Keyakinan terhadap penyembuhan : pasien yakin jika bisa disembuhkan

PEMERIKSAAN FISIK :
A.    Kesan/keadaan umum : keadaan umum baik kesadaran compos mentis
Tanda-tanda vital
Suhu tubuh      : 35,8°C                                   Nadi                : 68x/menit
Tekanan darah : 130/90 mmHg           Respirasi          : 22x/menit
Tinggi badan   : 155 cm                      Berat badan     : 73kg
B.     Pemeriksaan Kepala dan Leher :
1.      Kepala dan Rambut
a.       Bentuk kepala : oval
Ubun-ubun : tidak deformitas
Kulit kepala : tidak ada lesi
b.      Rambut : keriting
Penyebab dan keadaan rambut : rambut beruban
Bau : tidak berbau
Warna : putih dan hitam
c.       Wajah : simetris
Warna kuit : coklat tua
Struktur wajah : tidak ada deformitas
2.      Mata
a.       Kelengkapan dan kesimetrisan : mata lengkap jumlah 2 buah dan simetris
b.      Kelopak mata (palpebra) : tidak terjadi oedema warna ikterik
c.       Konjunctiva dan sclera : konjunctiva anemis sclera ikterik
d.      Pupil : reaktif terhadap cahaya, bentuk sama besar (isokor)
e.       Kornea dan Iris : tiadak ada pembengkakan maupun massa iris berwarna hitam
f.       Ketajaman pelinghatan/Virus : tidak bisa melihat jauh
g.      Tekanan bola mata : tidak terkaji
3.      Hidung
a.       Tulang hidung dan posisi septum nasi : tulang hidung tidak terjadi deformitas septum nasi tidak ada devisiasi pergeseran
b.      Lubang hidung : tidak berlendir, tidak ada massa
c.       Cuping hidung : dalam batas normal, tidak ada pernafasan cuping hidung
4.      Telinga
a.       Bentuk telinga : simetris, tidak ada massa
Ukuran telinga : dalam bentuk dan ukuran normal
Ketegangan telinga : tidak ada nyeri tekan
b.      Lubang telinga : lubang telinga (+) bersih, tidak ada lesi
c.       Ketajaman pendengaran : ketajaman pendengaran menurun
5.      Mulut dan Faring
a.       Keadaan bibir : tidak ada kelainan congenital, warna bibir pucat, tidak ada lesi dan massa
b.      Keadaan gusi dan gigi :
gusi tidak ada pembengkakan dan massa maupun lesi
gigi gigi tidak ada nyeri pada gigi, gigi sudah ada yang hilang
c.       Keadaan lidah : tidak ada massa maupun lesi, warna pucat
6.      Leher
a.       Posisi trakhea :
b.      Tiroid : saat menelan tiroid tidak terlihat bekas operasi pada leher
c.       Suara : tidak ada suara
d.      Kelenjar lymphe : tidak ada pembesaran kelenjar lymphe
e.       Vena jugularis : tidak ada pembesaran vena jugularis
f.       Denyut nadi coratis : teraba kuat

C.     Pemeriksaan integumen (kulit)
a.       Kebersihan : bersih tidak ada lesi
b.      Kehangatan : hangat
c.       Warna : ikterus
d.      Turgor : turgor elastis
e.       Tekstur : lembut
f.       Kelembapan : teraba kering
g.      Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan pada kulit
D.    Pemeriksaan payudara dan ketiak
a.       Ukuran dan bentuk  payudara :
ukuran payudara dalam batas normal
bentuk payudara simetris
b.      Warna payudara dan aerola :
Payudara:putih kekuningan
aerola berwarna gelap
c.       Kelainan payudara dan puting : tidak ada massa pada payudara dan tidak ada nyeri tekan
d.      Axila dan Clavicula : axila (tidak teraba massa/pembesaran kelenjar limfe) clavicula (tidak terjadi devisiasi)
E.     Pemeriksaan Thorak/dada
1.      Inspeksi thorak
a.       Bentuk thorak : dalam batas normal (simetris)
b.      Pernafasan :
-          Frekuensi : 18x/menit
-          Irama : sedang
c.       Tanda-tanda kesulitan bernafas : pernafasan spontan, airway paten, tidak ada tanda-tanda kesulitan bernafas
2.      Pernafasan paru
a.       Palpasi getaran suara (vokal fremitus) : dalam batas normal kiri        kanan
Lemah kuat
b.      Perkusi : tidak terkaji
c.       Auskultasi :
-          Suara nafas : normal
-          Suara ucapan : nyaring
-          Suara tambahan : tidak ada suara nafas tambahan
3.      Pemeriksaan Jantung
a.       Inspeksi dan Palpasi :
-          Palpasi : tidak ada masa atau pembesaran
-          Ictus cordis : denyut apeks jantung normal tidak teraba
b.      Perkusi :
-          Batas-batas jantung : batas-batas tegas
c.       Aukultasi :
-          Bunyi jantung I : interval normal, tekompensasi
-          Bunyi jantung II : reguler
-          Bising/murmur : palisistolik hipertension
-          Frekuensi denyut jantung : dalam batas normal
F.      Pemeriksaan Abdomen
a.       Inspeksi :
-          Bentuk abdomen : simetris
-          Benjolan/massa : tidak ada massa
b.      auskultasi
-          Peristaltik usus : 8x/menit
-          Bunyi jantung anak/BJA : -
c.       Palpasi :
-          Tanda nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
X        O
O        O
-          Benjolan/ massa : tidak teraba massa
-          Tanda-tanda ascites : tidak ada tanda ascites
-          Hepar : tidak ada hepatomegali
-          Lien : -
-          Titil Mc. Burne : -
Pengkajian nyeri
P: nyeri saat ditekan dikuadran kanan
Q: nyeri seperti ditusuk/tajam
R: nyeri di kuadran kanan
S: skala nyeri 3
T: nyeri saat ditekan saja
d.      Pekusi
-          Suara abdomen : timpani
-          Pemeriksaan ascites : tidak ada ascites

G.    Pemeriksaan Kelamin dan daerah sekitarnya
1.      Genetalia
a.       Rambut pubis : berwarna hitam dan sedikit
b.      Meatus urethra : dalam batas normal
c.       Kelainan-kelainan pada genetalia eksterna dan inguinal : tidak ada kelainan pada genetalia eksternal
2.      Anus dan perineum
a.       Lubang anus : terdapat lubang anus
b.      Kelainan-kelainan pada anus : tidak ada kelainan
c.       Perenium : tidak menonjol

H.    Pemeriksaan Muskuloskeletal (ekstrimis)
a)      Kesimetrisan otot : simetris
b)      Pemeriksaan oedema : tidak ada oedema pada daerah ekstrimitas atas maupun bawah
c)      Kekuatan otot : kekuatan otot tangan dalam batas normal,kekuatan otot kaki lemah
d)     Kelainan-kelainan pada ekstrimitas dan kuku : -
I.       Pemeriksaan Neorologi
1.      Tingkat kesadaran (secara kwantitatif)/ GCS : E=4 V=5 M=6
2.      Tanda-tanda rangsangan otak (Meningea Sign) = tidak terkaji
3.      Tingkat kesadaran (secara kwantitatif)/ GCS : E=4 V=5 M=6
4.      Fungsi motorik : baik
5.      Fungsi sensorik : baik
6.      Refleksi
a)      Refleks fisiologis : tidak terkaji
b)      Refleks patologi : tidak ada
J.       Pemeriksaan Status Mental
a.       Kondisi emosi/perasaan : gelisah è takut dengan perubahan tubuhnya
b.      Orientasi : mengetahui jika sedang dirawat dirumah sakit
c.       Proses berfikir (ingatan, atensi, keputusan, perhitungan) : realistis
d.      Motifikasi (kemampuan) : mampu melakukan kegiatan mandiri
e.       Persepsi : persepsi positif untuk penyembuhan penyakitnya
f.       Bahasa : bahasa Indonesia dan jawa

PEMERIKSAAN PENUNJANG
A.    Diagnosa Medis : moderate cholangitis
B.     Pemeriksaan diagnostik/penunjang Medis :
1.      Laboratorium :
2.      Rontgen :
3.      ECG :
4.      USG : di dapatkan masa pada pankreas
5.      Lain-lain :

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
Penatalaksanaan diet gizi
Diet è rendah lemak
Energi 17,61 kkal
Protein 70,8 gram
Lemak  53 gram
Karbohidrat 149 kkal
Injeksi
1.      Metromedazole 3x 500 mg
2.      Metoclopamide 3 x 10 mg
3.      Vitamin K 3x1
4.      Ciproprolaxin 2x 400mg
5.      Ozid 1x1
6.      Cefixime 2x1 100mg
7.      Omeprazole  1x1 40 mg

Tindakan  tanggal 2 september
-          Rencana akan dioperasi terpasang infuse
-          Puasa 6 jam sebelum dilakukan operasi
-          Diberikan koreksi KN-2 20 tpm
-          Satu jam sebelum operasi dieberikan ranitidine 50 mg, metoclo 10 mg


Hasil laboratorium

Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai rujukan
Hematologi

Hemoglobin
11.00
g/dI
11 – 4 - 15,1
Eritrosit
4.04
100/mL
4,0 – 5,0
Leukosit
11,21
103/mL
4,7 – 11,3
Hematrokit
32,50
%
38 – 42
Trombosit
315
103/mL
142 – 424
Faal Nomeostatis

PPT

Pasien
10,50
Detik
9,4 – 11,3
Kontrol
10,3
Detik

INR
1,01

0,8 – 1,30
APTT



Pasien
31,90
Detik
24,6 – 30,6
Kontrol
25,3
Detik

Kesimpulan
PTT dan APTT dalam batas normal
Kimia Klinik

Faal Hati

Bilirubin total
23,34
Mg/dl
<1,0
Bilirubin direk
21,35
Mg/ dl
<0,25
Bilirubin indirek
1,99
Mg/ dl
<0,75
AST/560T
219
m/L
0 – 32
ALT/56PT
254
m/L
0 – 33
Albumin
3,73
g/dL
35,5 - 5,5
Kimia Klinik



Elektrolit



Elektrolit Serum



Natrium(Na)
139
mmol/L
136 – 145
Kalium(K)
2,72
mmol/L
3,5 – 5,0
Klorida(Cl)
100
mmol/L
9,8 – 106



















ANALISA DATA

Nama Pasien  :Ny. N
Umur              :54 Tahun
No. Reg          :11123xxx

DATA PENUNJANG
MASALAH
ETIOOGI
1.      Ds :
-          Klien bertanya kapan dilakukan operasi
-          Badan saya kuning tidak hilang-hilang
Do :
-          Wajah gelisah
-          Sclera ikterus
-          Badan ikterus
TTV
TD : 130/90 mmHg
N : 68x/ menit
S : 36‘C
RR : 21x / menit

2.      Ds :
-          Klien mengatakan masih nyeri
-          Nyeri hanya saat ditekan
Do :
-          Nyeri saat ditekan dikuadran kanan atas
-          Tidak nyeri jika tidak ditekan
-          Wajah grimace saat ditekan
TTV
TD : 130/90 mmHg
N : 68x/ menit
S : 36 ‘C
RR : 21x / menit
3.      Ds :
-          Mual muntah
-          Tidak nafsu makan
-          Lemas
-          Makan tidak habis
Do :
-          Tlab kalium 2,72
-          Pasien lemas
-          mual
4.      Ds :
-          Klien mengatakan tidak bisa tidur
-          Banyak terbangun saat malam hari
Do :
-          Kantung mata hitam
-          Menguap di siang hari
-          Wajah lesu dan pucat
5.      Ds :
-          Klien mengatakan makan habis setengah
-          Klien mengatakan mual

Do :
Makan tidak habis hanya dimakan sedikit

Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan dan tindakan operasi ditandai dengan wajah gelisah











Nyeri tekan berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan wajah grimace










Ganguan Elektrolit








Masalah gangguan istirahat tidur
bilirubin tidak dapat di eliminasi dalam empedu
 

bilirubin terkumpul dalam tubuh

tubuh kuning


 
perubahan tubuh

ansietas





obstruksi saluran empedu oleh batu empedu


 
penyempitan saluran empedu

bacteri naik ke saluran empedu

terjadi inflamasi


 
nyeri tekan



tidak nafsu makan








nyeri dikuadran kanan








Etiologi mual



DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien :Ny. N
Umur              : 54 tahun
No. Reg          : 11123xx

No.
Tanggal
RUMUSAN DIAGNOSA KEP.
TERATASI TGL
TT
1.



2.



3.



4.



5.
31 Agustus 2015


31 Agustus 2015


1 September 2015

31 September 2015

31 September 2015
Ansietas berhub dengan perubahan status kesehatan dan tindakan operasi ditandai dengan wajah gelisah

Nyeri tekan berhub dengan proses inflamasi ditandai dengan wajah grimace

Gangguan elektrolit berhub dengan mual muntah nafsu makan menurun ditandai dengan kalium 2,72

Gangguan istirahat tidur b.d nyeri di kuadran kanan atas ditandai wajah lesu

Gangguan pemenuhan nutrisi b.d mual ditandai makan tidak habis





PRIORITAS MASALAH

Nama Pasien  : Ny. N
Umur              : 54 Tahun
No. Reg          : 11123xx

No.
Tanggal
Daftar Masalah
TT
1.


2.



3.



4.



5.
31 Agustus 2015

31 Agustus 2015


1 September 2015


31 September 2015


31 September 2015
Nyeri tekan berhub dengan proses inflamasi ditandai dengan wajah grimace

Ansietas berhub dengan perubahan status kesehatan dan tindakan operasi ditandai dengan wajah gelisah

Gangguan elektrolit berhub dengan mual muntah, tidak nafsu makan ditandai dengan kalium 2,72

Gangguan istirahat tidur berhub dengan nyeri perut kuadran kanan ditandai dengan wajah lesu

Gangguan pemenuhan nutrisi berhub dengan mual ditandai dengan makan tidak habis




RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien  : Ny. N
Umur              : 54 tahun
No. Reg          : 11123xxx

No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
TT
1
Nyeri tekan b.d proses inflamasi ditandai dengan wajah grimace
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatanselama 1x24 jam nyeri berkurang

Kriteria hasil :
-     k/u normal pasien tampak nyaman
-     nyeri berkurang
-     pasien dapat melakukan management nyeri

TTV dalam batas normal
TD
Sis : 100 – 140 mmHg
Dia : 60 – 100 mmHg
N : 60 – 100x / menit
S : 36 – 37 °C
RR : 12 – 24x / menit
1.      BHSP




2.      Observasi TTV




3.      Observasi skala nyeri, lokasi dan karakter nyeri



4.      Observasi reaksi non verbal dan ketidak nyamanan





5.      Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi






6.      Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesik
1.      Dengan BHSP mempermudah proses keperawatan

2.      Untuk mengetahui perkembangan pasien

3.      Membedakan penyebab nyeri dan mengetahui kemajuan penyakit

4.      Reaksi non verbal menggambarkan apa yang dirasa pasien dan mengetahui penyebab ketidak nyamanan

5.      Dengan teknik distraksi relaksasi dapat mengurangi nyeri contohnya latihan nafas dalam mendengarkan musik

6.      Obat analgesik dapat menurunkan nyeri




RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien  : Ny. N
Umur              : 54 tahun
No. Reg          : 11123xx

No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
TT
2
Ansietas b.d perubahan status kesehatan dan tindakan operasi ditandai dengan gelisah dan cemas
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam ansietas terkontrol atau hilang

Kriteria hasil :
-     Dapat menjelaskan gejala cemas dan cara mengontrol
-     TTV dalam batas normal
TD
Sis : 100 – 140 mmHg
Dia : 60 – 100 mmHg
N : 60 – 100x / menit
S : 36 – 37 °C
RR : 12 – 24x / menit
- pasien tampak nyaman dan rileks
1.      BHSP




2.      Observasi TTV




3.      Identifikasi tingkat cemas


4.      Anjukan untuk menggunakan teknik realaksasi nafas dalam
5.      Anjurkan keluarga untuk menemani dan memberi dukungan kepada klien

6.      Beri motivasi klien akan kesembuhannya


7.      Berinformasi tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan
1.      Dengan BHSP mempermudah proses keperawatan

2.      Untuk mengetahui perkembangan pasien

3.      Mengetahui seberapa jauh tingkat cemas

4.      Untuk mengurangi kecemasan

5.      Keluarga adalah orang terdekat yang bisa menghibur



6.      Dengan motivasi dapat menghilangkan kecemasannya

7.      Dengan mengerti akan mengurangi kecemasannya




RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien  : Ny. N
Umur              : 54 tahun
No. Reg          : 11123xx

No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
TT
3.
Gangguan eletrolit berhub dengan mual muntah tdak nafsu makan ditandai dengan kalium 2,72
Setelah dilakukan proses keperawatan selama 1x24jam kalium kembali normal

Kriteria hasil :
-   Turgor kulit elastik
-   Mukosa bibir lembab
-   Tidak dehidrasi
1.      Kaji TTV




2.      Ukur / hitung masukan dan pengeluaran cairan

3.      Timbang berat badan


4.      Berikan cairan IV sesuai indikasi

5.      Observasi pemberian cairan elektrolit

1.      Untuk mengetahui perkembangan pasien

2.      Untuk informasi status cairan secara umum


3.      Untuk menunjukkan keseimbangan

4.      Untuk mengembalikan elektrolit
5.      Untuk mengetahui jalannya terapi





RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien  : Ny. N
Umur              : 54 Tahun
No. Reg          : 11123xx

No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
TT
4.
Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri kuadran kanan ditandai denganwajah lesu dan pucat
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24jsm pola tidur kembali norml

Criteria hasil
-          Kebutuhan tidur terpenuhi
-          Wajah tidak pucat
-          Kualitas tidur kembali membaik
1.      Kaji lingkungan sekitar tempat tidur pasien


2.      Ciptakan lingkungan nyaman



3.      Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat



4.      Motivasi pasien untuk tidur yang berkualitas


5.      Kolaborasi pemberian obat tidur
1.      Untuk mengetahui penyebab kesulitan tidur
2.      Dengan lingkungan nyaman dapat memudahkan tidur
3.      Tidur yang adekuat sangat penting untuk kesehatan
4.      Untuk member dorongan agar tidur lebih baik
5.      Untuk mempermudah tidur

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien  : Ny. N
Umur              :54 tahun
No. Reg          : 11123xx

No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
TT
5.
Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan mual ditandai dengan makan tidak habis
Setelah dilakukan asuha keperawatan selama 1x24jam diharapkan kebutuhan  nutrisi adekuat

Criteria hasil :
-          Kebutuhan nutrisi adekuat
-          Makan habis
1.      Kaji status nutrisi pasien




2.      Observasi makan klien





3.      Anjurkan makan sedikit tapi sering
4.      Instruksikan keluarga member makanan tambahan yang disukai pasie
5.      Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian vitamin
1.      Untuk mengetahui nutrisi yang dibutuhkan klien
2.      Untuk mengetahui seberapa banyak makan klien
3.      Untuk mencegah mual
4.      Untuk menambah nutrisi klien

5.      Untuk menambah nafsu makan


IMPLEMENTASI

Nama Pasien  : Ny. N
Umur              : 54 tahun
No. Reg          : 11123xx

Diagnosa 1 => nyeri
Tanggal/jam
Tindakan Keperawatan
TT
31-08-2015
07.00

08.00
11.00




11.00


11.30

11.30

11.30



1-09-2015
21.00

21.00


22.00


24.00

24.00

01.00

06.00




06.30




07.00


2-09-2015
08.00



16.00



1.   Membina hub saling percaya antar klien dan perawat
2.   Mengganti plug infus post ascering
3.   Mengobservasi TTV
TD : 130/90 mmHg
S : 36 C
N : 68x / menit
RR : 20x / menit
4.   Mengkaji skala nyeri dan lokasi nyeri dan karakteristik => nyeri skala 3 lokasi perut kanan atas. Karakteristik => nyeri saat ditekan
5.   Mengobservasi reaksi non verbal klien dan ketidak nyamanan (wajah grimace)
6.   Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi => diajarkan relaksasi nafas dalam pasien mengerti
7.   Berkolaborasi dengan tim medis pemberian obat
-          Metromedazole 500 mg
-          Ciproprolaxin 400 mg
-          Cefixime 1000 mg

1.      Menanyakan kepada pasien apakah nyeri sudah sedikit hilang
2.      Menganjurkan pasien untuk istirahat dan melakukan teknik relaksasi jika nyeri kembali datang
3.      Mengajurkan pasien untuk puasa 6 jam pre-op
4.      Menyambungkan infus plug dengan selang infus menggunakan Ns 0,9% 20 tpm
5.      Memasukkan koneksi hipokatemia KN-2 20 tpm
6.      Mengobservasi tetesan infus => infus berjalan lancar
7.      Memberikan penkes tentang penyebab nyeri yang dialami dan menganjurkan untuk tidur
8.      Mengobservasi TTV
TD : 120/80 mm
HgN : 70x/menit
S : 36 C
RR : 20x/menit
9.      Berkolaborasi dengan tim medis pemberian obat
-          Metromedazole 500 mg
-          Ciproprolaxin 400 mg
-          Cefixime 1000 mg
10.  Membantu pasien untuk berganti pakaian operasi


1.      Mengantarkan pasien ke kamar operasi dengan membawakan peralatannya
-          Profilaksis : cipropolaxin
-          Ranitidine 50 mg metoclo 10mg
11.  Mengambil pasien dikamar operasi => kondisi belum stabi pindah ruangan




IMPLEMENTASI
Nama Pasien  : Ny. N
Umur              : 54 tahun
No. Reg          : 11123xx

Diagnosa 2 =>Ansietas
Tanggal/jam
Tindakan Keperawatan
TT
31-08-2015
07.00

09.00




10.00

11.00


11.00

12.00

13.00



1-09-2015
21.00

1.      Membina hub saling percaya antar klien dan perawat
2.   Mengobservasi TTV
TD : 130/80 mmHg
S : 36 C
N : 68x / menit
RR : 20x / menit
3.   Mengidentifikasi tingkat kecemasan => cemas skala sedang
4.   Mengkaji penyebab dari kecemasan =>kecemasan karena akan melakukan operasi dan perubahan status kesehatan
5.   Menganjurkan untuk menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan
6.   Menganjurkan keluarga untuk menemani dan memberi motivasi kesembuhan pasien
7.   Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit dan perubahan yang terjadi dalam tubuhnya


1.      Menanyakan apakah cemas sudah berkurang
2.      Memberitahukan informasi tentang operasi besok
3.      Menganjurkan untuk tidak cemas dan istirahat agar operasi lancar
4.      Menganjurkan untuk relaksasi nafas dalam
5.      Mengobservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
S : 36 C
N : 70x / menit
RR : 28x / menit





IMPLEMENTASI
Nama Pasien  : Ny. N
Umur              : 54 tahun
No. Reg          : 11123xx

Tanggal/jam
Tindakan Keperawatan
TT
21.00
1.      Mengkaji TTV
2.      Mengukur masukan dan pengeluaran (makan setengah porsi) (cairan 1000/24jam)
3.      Menambah berat badan (penurunan berat badan)
4.      Memberikan IV KN-2 untuk menaikkan kadar kalium
5.      Mengobservasi jumlah tetesan infus







EVALUASI
Nama Pasien  : Ny. N
Umur              : 54 Tahun
No. Reg          : 11123xx

Tanggal/jam
CatatanPerkembangan
TT
31 Agustus2015















1 Agustus 2015















2 September 2015
S
 - klien mengatakan masih nyeri
- klien mengatakan nyeri sering muncul dan hilang
- klien bertanya apakah masih lama jadwal operasinya
O
– wajahgramace
- k/u cukup, kesadaran CM
- GCS 450
   - TTV
      TD 130/90 mmHg
      N 68x / menit
      S 36 C
      RR 18x / menit
A – masalah belum teratasi
P – lanjutkan intervensi
S
- klien mengatakan masih ada nyeri
- klien mengatakan apakah besok saya jadi operasi
- klien bertanya apa yang harus disiapkan sebelum operasi
O
-  wajah gramace
-  wajah gelisah dan cemas
- k/u cukup 6cs 45g 145 cm
- TTV
      TD 120/80 mmHg
      N 70x / menit
      S 36 C
      RR 20x / menit
A – masalah teratasi sebagian
P – lanjutkan intervensi
S –
O
- pasien tidak berbicara
- pasien hanya melambaikan tangan
 - k/u ikterik 6gs = kesadaran kompos mesitis
A – masalah teratasi sebagian
P – pindah ruang ICU




Tidak ada komentar:

Posting Komentar